1. Sakit Kepala
2. Asma
3. Hosthortobics
4. Darah Tinggi
5. Bronchitis
6. Kencing Manis
7. Kurang Darah
8. TBC Paru-paru
9. Penyakit Mata
10. Rematik
11. Radang Otak
12. Pendarahan di Mata
13. Lumpuh
14. Batu Ginjal Mata Merah
15. Kegemukan
16. Penyakit Saluran Kencing
17. Haid tidak teratur
18. Radang / Sakit persendian
19. Kelebihan Asam Urat
20. L e u k I m I a
21. Radang Selaput Lendir
22. M e n c r e t
23. Kanker Peranakan
24. Gangguan Jantung
25. D I s e n t r I
26. Kanker Payudara
27. Mabuk, Pusing, Gamang
28. A m b e I e n
29. Radang Tenggorokan
30. Batuk
31. S e m b e l I t
Bagaimana Air Minum itu bekerja?Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta yang tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini.Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru. Darah merupakan hal penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
Bagaimana melakukan terapi ini ?
1. Pagi hari ketika anda baru bangun tidur ( bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai “usha paana chikitsa”. Setelah itu anda boleh mencuci muka.
2. Hal sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini.
3. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya.
4. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.
Apakah Mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus? Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga.
Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tetapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:@ Sembelit – 1 Hari @ TBC Paru-Paru – 3 Bulan @ Kencing Manis – 7 Hari@ Asam Urat – 2 Hari @ Tekanan Darah – 4 Minggu @ Kanker – 4 Minggu
Catatan : Disarankan agar penderita radang/ sakit persendian dan rematik melaksakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan – selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Kami mohon dengan sangat, metoda diatas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara, dan tetangga – karena ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat. “BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENYEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA”.
Kajian Masaru Emoto
~ Paparan Masaru Emoto di depan publik Rusia
~ Kristal air Emoto emotions oleh Dvorak
~ Beberapa bentuk kristal air
~ Kristal air dengan simponi Beethoven no.9
Air & Oksigen
Air dan oksigen syarat mutlak bagi kehidupan.
Tanpa air metabolisme di dalam tubuh tidak bisa jalan. Berhubung sebagian besar (70%) tubuh kita berupa air, kita masih boleh hidup satu minggu lagi tanpa minum air. Tanpa oksigen tubuh tak sanggup membakar glukosa hasil proses pencernaan makanan menjadi energi yang kita gunakan untuk beraktivitas. Dalam hitungan menit tanpa suplai 02, kita bablas, dan gelar “anumerta” pun tersemat. Karena sama pentingnya, terbit pikiran-pikiran kreatif di kalangan industriawan untuk menciptakan air tinggi oksigen. Minuman hasil kolaborasi antara air dan zat asam itu kini sudah banyak beredar di pasaran. Ada yang dipasarkan dalam bentuk kemasan botol siap minum. Ada juga yang harus diperoleh lewat sebuah teko “ajaib”. Teko itu yang ditawarkan kepada konsumen, karena bisa menyulap air biasa menjadi air tinggi oksigen.
Kelihatannya, persaingan produk-produk macam itu berlangsung seru. Teristimewa karena hampir semua produk diiklankan sebagai minuman kesehatan yang bisa mencegah dan mengusir berbagai gangguan kesehatan dan penyakit.
Sering Buang Air
Tubuh manusia tidak dapat menyimpan oksigen sebagai cadangan untuk dimanfaatkan di kemudian hari.Dari berbagai produk air beroksigen itu, tampaknya air heksagonal inilah yang paling fenomenal dan sulit dijelaskan pada awam. “Air kok dibikin segi enam. Mana bisa?” orang pun bertanya. Ada teknologi apa sebenarnya di balik misteri air heksagonal itu?Sehari-hari kita hanya membedakan air dalam bentuk cair (air), padat (es), dan gas (uap). Namun, secara kimiawi semuanya disebut air. Satu molekul air (H20) berupa dua atom hidrogen (H) yang diikat oleh satu atom oksigen (0). Ketiganya terikat dalam bentuk kaku, menyerupai huruf “V” bersudut 104,5 derajat. Atom 0 berada di bagian sudut huruf “V”, sedangkan masing-masing H berada di ujung kedua kakinya.
Dalam setetes air terkandung miliaran molekul air. Anda bisa membayangkannya, miliaran huruf “V” berjejalan dan terus-menerus bergerak secara acak. Kondisinya hiruk-pikuk dan tak beraturan. Namun, dalam keadaan tertentu molekul-molekul air ini bisa berbaris tertib. Misalnya, dalam keadaan padat sebagai es atau salju.
Dalam bentuk es atau salju, secara alamiah molekul-molekul air berbaris rapi. Setiap enam molekul bergandeng tangan lewat ikatan hidrogen, membentuk suatu water cluster (klaster air) yang berstruktur cincin segi enam (heksagonal).
Karena klasternya berbentuk segi enam, maka di antara enam molekul itu terdapat sebuah ruang kosong, yang ukurannya lebih besar dari ukuran molekul air itu sendiri. Itu sebabnya ketika membeku, air memuai karena memakan ruang lebih besar. Di ruang ini molekul oksigen bisa terjebak, tak bisa meloloskan diri. Alhasil, struktur air heksagonal ini mengandung jumlah oksigen lebih banyak daripada struktur air biasa.
Bagaimana dengan air dalam kemasan?
Di sinilah hebatnya ilmuwan. Meski tidak beku, molekul air bisa “dipaksa” bergandeng tangan dengan bantuan kekuatan medan magnet dan sinar inframerah, sehingga membentuk struktur heksagonal. Strukturnya bisa ditata begitu rupa, karena molekul air memiliki sifat-sifat elektrik dan magnetik. Namun, daya paksa ini punya keterbatasan. Jika suhu air dinaikkan, molekul-molekul air itu mendapat energi untuk melawan. Akibatnya, struktur heksagonal terurai. Air heksagonal pun berubah menjadi air biasa. Oksigen yang semula terjebak, bisa lenggang kangkung meloloskan diri. Langsung Diminum logikanya, semakin tinggi kenaikan suhu, kecil pula oksigen yang terlarut. Soalnya, kenaikan suhu membuat gerakan molekul air lebih cepat, sehingga menghancurkan struktur heksagonal dan melepas oksigen yang terperangkap. Sebagai gambaran, pada suhu 30 derajat C, kelarutan oksigen akan turun separuh dibanding pada es. “Jangan heran kalau minum air es, terasa lebih segar ketimbang air hangat, karena kandungan oksigen dalam air es lebih tinggi,” kata Dr. Zeily Nurachman, kolega Bambang di ITB.
Titik kritis terjadi pada suhu l00 derajat C. Pada suhu didih tak ada lagi oksigen yang terlarut, alias nol. Sifrun, kata orang Arab. Dengan kalimat lain, manfaat air heksagonal sebagai pembawa oksigen akan tinggal cerita jika dipakai dengan cara dimasak. Dr. dr. Septelia Inawati Wanandi, dari Bagian Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, bilang, air heksagonal memang sangat labil, karena menentang struktur alami air. Selain rentan suhu, ia juga bisa terurai selama masa penyimpanan.
Itu sebabnya sebagian produsen menyarankan, air heksagonal diminum kurang dari 20 menit sejak disiapkan. Sebagian yang lain menyarankan, produknya disimpan dalam lemari es bersuhu 8 derajat C, serta terhindar dari cahaya Matahari langsung. Secara kasat mata, penampilan air heksagonal maupun air beroksigen tinggi tak jauh berbeda dengan air minum dalam kemasan. Sama-sama bening dan menjadi plin-plan jika berada di atas daun talas. Perbedaan kandungan oksigen hanya bisa diketahui dari uji oksigen terlarut (dissolved oxygen, DO).
Untuk membuktikan adanya struktur heksagonal dibutuhkan sejumlah peralatan canggih, seperti nuclear magnetic resonance (NMR). Uniknya, di pasaran kini juga beredar produk air heksagonal dalam kemasan yang harganya tak jauh beda dengan harga air minum biasa dalam kemasan. Padahal, untuk memproduksi air heksagonal dibutuhkan peralatan canggih dan tentu saja biaya mahal.
Jadi, itu air heksagonal beneran atau jadi-jadian?
Sulit Diuji, Sulit karena strukturnya labil, menurut Septelia, air heksagonal bisa saja terurai jika dipasarkan dalam kemasan siap minum. Selama masa penyimpanan, sangat mungkin air heksagonal telah berubah menjadi air biasa. Repotnya, ini tidak bisa diuji oleh konsumen.
No Comments on this Post.Be the first